Padang, gentaandalas.com- Pusat Studi Bencana (PSB) Universitas Andalas (Unand) menyelenggarakan Sosialisasi dan Edukasi kebencanaan mengusung tema “Potensi Bencana Gempa Dan Liquifaksi Di Sumatera Barat” yang dilaksanakan melalui ruang virtual Zoom pada Senin (15/2/2021).

Sosialisasi bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat Sumbar untuk lebih mengenal dampak nyata bencana alam seperti gempa dan juga liquifaksi serta upaya mitigasi yang tepat untuk infrastruktur dan bangunan. Gempa akibat sesar memang sering terjadi di Indonesia, terutama gempa Lombok 29 juli 2018 (M 6.4) dan Gempa Palu 28 september 2018 (M 7.4) merupakan salah satu gempa sesar yang berdampak besar terhadap kerusakan insfrastruktur bangunan rumah, fasilitas umum seperti rumah sakit serta jembatan. Kerusakan ini umumnya terjadi karena pembangunan insfrastruktur itu sendiri yang berada di jalur sesar.
“Gempa akibat sesar itu memang sangat berbahaya, kerusakan pada bangunan pun akan parah jika bangunan tidak kokoh. Oleh sebab itu, sebisa mungkin kita dapat menghindari pembangunan insfrastruktur di jalur sesar,” Ujar Helmy Darjanto selaku Ahli Madya Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI).

Helmy juga menambahkan, luluh lantaknya konstruksi bangunan di daerah yang terkena gempa seperti halnya Palu, Sulawesi tengah menyadarkan akan ancaman likuifaksi. Likuifaksi sendiri merupakan hilangnya daya dukung tanah karena proses pencairan akibat guncangan gempa. Hal ini menjadi ancaman nyata kerusakan bangunan, apalagi untuk daerah Sumbar yang rawan akan terjadinya gempa. Ia pun menghimbau kepada seluruh masyarakat Sumatera Barat agar lebih perduli dan sadar dengan mendirikan rumah tahan gempa yang kokoh dan menghindari daerah berpotensi likuifasi. Selanjutnya, ia pun menekankan untuk melakukan pengujian dan penyelidikan terhadap daerah-daerah di Sumbar yang berpotensi likuifaksi.

Di sisi lain, seorang peserta Webinar Kebencanaan ini, Jennia Ramadhani mengungkapkan tujuannya mengikuti webinar ini agar dapat mengetahui dampak dari bencana dan cara mengatasinya.
“Bagi saya, tujuan dari mengikuti webinar kebencanaan adalah agar bisa mengetahui dampak dari bencana tersebut dan bagaimana cara mencegah dan mengatasinya. Supaya nantinya kita bisa mempersiapkan diri untuk kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa depan”, ujar Jennia saat diwawancarai Genta Andalas via WhatsApp pada Senin (15/2/2021).

Jennia juga memberikan tanggapan terkait webinar ini. Ia menyatakan webinar ini sangat memberikan wawasan bagi dirinya dan orang banyak. Membuat ia yang mulanya tidak tau dan tidak mengerti apa-apa dengan kondisi alam menjadi paham.

“Webinar ini merupakan webinar yang luar biasa, selain temanya yang menarik dan ditambah dengan pemateri yang luar biasa, yang tentu saja memberikan wawasan yang sangat bermanfaat bagi saya dan orang yang mengikuti webinar ini”, tambah Jennia.

Reporter : Elvi Rahmawani dan Khoiratul Fitri Syahdia
Editor : Efi Fadhillah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here