Padang, gentaandalas.com- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) melaksanakan sosialisasi pelaksanaan Program Kampus Mengajar angkatan pertama tahun 2021 melalui ruang Zoomserta live streaming dikanal Youtube Dirjen Dikti, Sabtu (13/2/2021).

Sosialisasi ini dilaksanakan kepada seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang berada di bawah naungan Dirjen Dikti. Sosialisasi diharapkan menjadi panduan bagi mahasiswa yang ingin mendaftar program kampus mengajar ini. Kampus mengajar merupakan bagian dari program kampus merdeka, salah satu  tujuan program ini adalah mencari solusi terkait pandemi Covid-19 yang berdampak terhadapat aktivitas belajar siswa terutama di wilayah 3T, yakni salah satunya desa/wilayah yang tidak tersambung internet.

Sekretaris Dirjen Dikti, Paristayanti mengajak seluruh mahasiswa PTN dan PTS untuk mengikuti kegiatan ini, “Ada sekitar 20.000 sekolah yang tidak memiliki jaringan internet, terutama didaerah 3T. Indonesia butuh kamu, ayok turun tangan, bantu anak anak yang susah jaringannya dengan gabung kampus mengajar,” jelas Paristayanti.

Direktur Belmawa menegaskan selain keuntungan bagi mahasiswa ada juga keuntungan bagi  perguruan tinggi dan dosen, seperti memberikan kontribusi nyata dalam menyelesaikan permasalahan pendidikan ditengah pandemi, memberikan kesempatan kepada dosen lintas prodi untuk berkolaborasi dengan mahasiswa, sekolah dan guru dalam mengembangkan pendidikan, dan yang terakhir memberikan pengabdian dalam inovasi dan kreativitas dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan.

Perwakilan tim IT MBKM, Ruddy menjelaskan mengenai peluncuran aplikasi Merdeka Belajara Kampus Merdeka (MBKM), semua kegiatan tersebut dapat diwadahi melalui aplikasi ini mulai dari pendafataran hingga evaluasi kegiatan. “Intinya aplikasi MBKM ini melakukkan pencatatan kegiatan seperti registrasi akun, registrasi kegiatan, proses seleksi pencatatan aktivitas mahasswa dan proses penilaian,”Jelas Ruddy.

Tim pendukung sub-Pokja kampus merdeka, Edi Cahyono menjelaskan mengenai pendanaan sebesar Rp. 700 ribu atau pemotogan UKT dari pihak kampus, mungkin tidak berlaku untuk mahasiswa Bidikmisi, namun  pemotongan 12 sks tetap ada.

“Program ini dikhususkan untuk Mahasiswa semester 5 ke atas, karena dianggap sudah mampu melaksanakan pogram ini dengan baik, mengenai  pengakuan 12 sks yang dijanjikan, harusnya perguruan tinggi sudah memilki formula. Mahasiswa hanya perlu melaporkan ke prodi/ jurusan masing-masing,” ungkap  Edi Cahyono.

Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Muhammad Irfan salah menjelaskan program ini memilki banyak dampak positif bagi Mahasiswa. “Menurut saya kampus belajar ini memiliki potensi yang baik karena dengan kampus mengajar bisa membantu pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan pendidikan ditengah pandemi ini. Mahasiswa juga diuntungkan bagi yang ikut program ini,” Kata Irfan.

Reporter: Ade Selvia dan Afri Haikil
Editor: Efi Fadhillah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here