Sejak dunia dilanda Pandemi Covid-19, berbagai anjuran untuk hidup sehat kerap disosialisasikan kepada masyarakat. Adanya kebijakan untuk tetap di rumah, ternyata membuat pola hidup masyarakat menjadi berantakan, khususnya untuk kalangan pelajar dan mahasiswa. Bukannya lebih sehat, ternyata pola hidup mahasiswa saat ini lebih mengarah pada pola hidup tidak sehat. Kira-kira kenapa hal ini bisa terjadi? Apa dampak yang akan timbul jika kebiasaan ini tetap dilakukan dalam jangka panjang? Dan apa solusi yang bisa diterapkan oleh mahasiswa agar lepas dari pola hidup yang tidak sehat ini? (Amelya Asti Pratiwi dan Anisa Permata Sari).

Narasumber : Resmiati, SKM, MKM

Jawaban :

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab pola hidup tidak sehat dikalangan mahasiswa. Faktor yang pertama dapat disebabkan karena berubahnya pola hidup mahasiswa semenjak melakukan perkuliahan daring. Berada di rumah dalam waktu yang lama, membuat mahasiswa menjadi lost control, hidup dalam ketidakteraturan, karena adanya fleksibilitas dalam perkuliahan. Jadwal-jadwal yang dulunya rutin dilakukan selama di kampus, mulai bergeser. Pola hidup mahasiswa menjadi kurang terarah.
Faktor kedua berasal dari kebiasaan mahasiswa untuk menghilangkan stres dengan makanan. Stres yang kerap dipicu oleh tugas yang menumpuk, membuat mahasiswa tanpa pikir panjang mengonsumsi berbagai junk food, makanan tinggi lemak dan gula lainnya, untuk meredakan stres. Faktor ketiga berasal dari jam tidur mahasiswa yang berantakan, akibat tidak bisa mengontrol penggunaan handphone. Mahasiswa kerap menghabiskan waktu senggang dengan berselancar di media sosial, duduk selama berjam-jam, bahkan hingga larut malam. Selalu terhubung dengan internet, yang awalnya akibat tuntutan perkuliahan, malah menimbulkan ketergantungan.
Faktor keempat berasal dari meningkatnya budaya konsumtif masyarakat, khususnya dari kalangan menengah ke atas. Mahasiswa yang memiliki uang saku berlebih, sering membelanjakan uangnya ke makanan. Kemudahan untuk melakukan pesan antar makanan, makin memudahkan mahasiswa untuk mengalami kenaikan berat badan. Faktor terakhir, berasal dari minimnya aktivitas fisik yang dilakukan mahasiswa. Jadwal perkuliahan yang dimulai dari pagi hingga sore, bahkan kadang melakukan perkuliahan di malam hari, membuat mahasiswa harus duduk didepan laptop atau komputer seharian. Kegiatan olahraga yang dulu rutin dikerjakan, makin hari makin ditinggalkan.

Dampak yang timbul dari pola hidup tidak sehat

Dampak yang bisa timbul dari pola hidup tidak sehat mahasiswa, bisa dikategorikan menjadi dua, yakni dampak jangka panjang dan jangka pendek. Dampak jangka pendek dapat kenaikan berat badan, penumpukan lemak, sering terpapar radiasi komputer atau handphone, kadar gula tidak teratur, asam lemak tidak terkontrol, tubuh kurang bugar, dan lemahnya imun tubuh. Adapun dampak jangka panjang yang akan muncul, dapat diakibatkan oleh dampak-dampak jangka pendek yang tidak terlalu kita hiraukan. Misalnya kadar gula tidak teratur, berpeluang menimbulkan penyakit diabetes, peningkatan jumlah lemak ditubuh secara berlebihan dapat menyebabkan obesitas, dan berbagai penyakit degeneratif lainnya.

Solusi yang bisa diterapkan mahasiswa agar lepas dari pola hidup tidak sehat

Kontrol diri atau self control adalah cara yang ampuh untuk bisa lepas dari pola hidup tidak sehat. Mahasiswa harus sadar bahwa ada hal buruk yang akan terjadi jika pola hidup tidak sehat terus dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Biasa untuk hidup tidak sehat, lama-kelamaaan akan membentuk kebiasaan dan akan sulit untuk diubah. Jadi, sebelum kebiasaan ini menjadi kebiasaan mulailah untuk sadar dan peduli dengan kesehatan diri sendiri. Kemudian bekali diri dengan ilmu-ilmu terkait kesehatan, untuk kemudian dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

*) Narasumber merupakan Dosen Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here