(Genta Andalas/Dok.Pribadi) 

Oleh: Haida Rahmi*

Air terjun Gontiang atau yang biasa dikenal oleh masyarakat sekitar dengan nama Sarosah Gontiang merupakan objek wisata yang kaya akan keindahan alamnya dan mampu menghipnotis siapapun pengunjung hingga menjadi kecanduan untuk kembali kesana. Sarosah Gontiang berada di kampung Gontiang, Kecamatan Rao Utara, Kabupaten Pasaman Timur, Sumatra Barat.
Perjalanan menuju lokasi lumayan memakan waktu, akses jalan yang minim serta fasilitas yang kurang memadai dan tidak bisa menggunakan kendaraan roda 4 menjadi satu kesulitan dalam mengunjungi Sarosah Gantiang. Oleh karena kondisi jalannya yang kurang bagus, sehingga perlu berjalan kaki ke lokasinya. Tapi, ”Jangan pernah menyerah untuk mendapatkan yang terbaik, karena yang terbaik membutuhkan perjuangan yang besar.” Itulah mantra yang selalu saya ucapkan ketika saya merasa lelah dan bahkan ingin menyerah ketika mengunjungi Sarosah Gontiang. Benar saja, dalam perjalanan menuju Sarosah Gontiang, saya tidak henti-hentinya disuguhi dengan pemandangan alam yang indah hingga mampu memukau setiap pengunjungnya. Pemandangan pegunungan yang amat bersih membentang luas dan serai wangi sebagai atributnya, rumput hijau segar mengasrikan udara yang saya hirup, udara kampung yang segar dan jauh dari kata polusi kendaraan membuat rasa penat dan lelah meluap hingga hilang. Masyarakat menamai bukit-bukit tersebut sebagai bukit Teletubbies. Film Teletubbies yang biasa menemani masa kecil anak-anak ini, dengan latar bukit hijau, kira-kira seperti itulah bukit yang menemani perjalanan saya menuju Sarosah Gontiang. Tidak berhenti disana, selanjutnya mata saya mulai diwarnai dengan pemandangan sungai kecil yang airnya masih jernih seperti mengajak saya untuk mandi di sana dengan cuaca panas yang sangat mendukung. Masyarakat menggunakan air sungai tersebut untuk mengairi beberapa petak sawah mereka yang ada di dekat sungai, sungguh pemandangan yang luar biasa indahnya bahkan sangat sulit untuk digambarkan lewat kata-kata. Perkebunan milik petani sekitar yang berbaur dengan tumbuhan hutan meramaikan aset perjalanan menuju Sarosah Gontiang. Mata yang awalnya terantuk-antuk karena mengantuk langsung terbuka sempurna, tidak lupa untuk mengabadikan momen tersebut bersama kamera-kamera yang sudah disiapkan dari rumah untuk digunakan mengabadikan setiap sudut keindahan alam yang disuguhkan Sarosah Gontiang tersebut.
Usai menyaksikan keindahan tersebut, perjalanan berlanjut dan untuk sampai ke objek utama yaitu air terjun atau yang dikenal dengan sarosah gontiang, kita tidak akan pernah berhenti disuguhkan dengan pemandangan alam yang sangat indah dan masih asri, hingga akhirnya perjalanan saya telah mencapai pelabuhannya yakni Sarosah Gontiang. Saya pun istirahat sejenak untuk melepas rasa penat dengan menyaksikan pemandangan air terjun Sarosah Gontiang. Setelah melepas penat, saya dan teman-teman lain memutuskan untuk makan terlebih dahulu, mengisi tenaga untuk kegiatan selanjutnya. Setelah makan saya kembali fokus pada objek saya, yakni Sarosah Gontiang dan saya merasa seperti di puncak kebahagiaan, tidak hanya rasa lelah yang hilang tetapi juga masalah yang datang bersama pun seolah hilang dengan air terjun yang jatuh dengan kasarnya ke bawah. Tidak afdal rasanya kalau tidak merasakan segarnya air Sarosah Gontiang, sayapun ikut mandi bersama teman-teman lain memberikan kulit tubuh hadiah karena seharian sudah beraktivitas dibawah terik matahari. Disana saya menikmati segala kenikmatan yang disuguhkan sarosah gontiang, dan tak bosan berucap syukur kepada tuhan karena masih diberi kesempatan untuk menikmati keindahan itu semua. Lagi dan lagi, waktu menyuruh saya pulang. Waktu, si pemisah tanpa belas kasih ini berhasil membuat saya keluar dari pelukan Sorosah Gontiang. Diakhir perjalanan kami menumpangi sebuah mobil dengan bagian belakangnya terbuka hingga memudahkan kami untuk kembali leluasa mengucap selamat tinggal pada alam sarosah Gontiang.
Untuk mengunjungi objek wisata ini, disarankan menggunakan sepeda motor karena keadaan jalan yang belum sepenuhnya bagus serta sebaiknya memulai perjalanan di pagi hari, karena untuk menuju ke sarosah gontiang membutuhkan waktu yang lumayan panjang. Jadi, sebelum mengunjungi Sarosah Gontiang lebih baik sarapan terlebih dahulu, dan jangan lupa untuk membawa bekal karena disana tempat jualan sulit untuk ditemukan. Objek wisata ini sudah mulai di kenal oleh masyarakat luar meskipun belum banyak, kurangnya ketertarikan masyarakat sekitar untuk menjadikan objek wisata tersebut sebagai salah satu sumber pendapatan serta akses jalan menuju sarosah gontiang yang sepenuhnya masih belum bagus menjadikan sarosah gontiang kurang diminati pengunjung. Keadaan jalan yang masih tanah, dengan banyaknya bebatuan serta berlubang dimana jalan belum sepenuhnya diaspal, serta minimnya fasilitas karena lokasi di tengah hutan dan kurang diperhatikan pemerintah setempat menjadi keluhan pengunjung ketika mengunjungi sarosah gontiang.
“Karena lokasi yang jauh serta keadaan jalan yang kurang bagus mungkin juga bisa menjadi penyebab kurangnya pengunjung, dan harapannya sarosah gontiang ini bisa diperbaiki lagi apa yang kurangnya sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat banyak,” ujar Sinta Julita yang merupakan salah satu pengunjung Sarosah Gontiang. Meskipun memiliki akses yang susah, tapi semua pengorbanan yang diberikan sangat setimpal dengan pemandangan yang disuguhkan.

*Penulis merupakan mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here