(Dok. Pribadi)

Padang, gentaandalas.com- Berawal dari inovasi penyulingan minyak atsiri oleh CV. Asliko, tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unand bersama mahasiswa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Membangun Desa berkolaborasi untuk mengembangkan alat penyulingan minyak atsiri bernama Asliko yang dimulai pada tahun 2022.

“Alat penyulingan minyak atsiri ini pada awalnya memiliki sumber daya yang berasal dari kayu bakar, tetapi kami mencoba untuk mengembangkan alat yang bersumber dari listrik agar proses penyulingan lebih efisien dan penggunaan daya dapat dikontrol,” jelas Azrifirwan, tim dosen LPPM Unand saat diwawancarai via telepon, Senin (5/12/2022).

Kolaborasi ini adalah realisasi dari program matching fund yang merupakan bentuk kerja sama dunia industri dengan perguruan tinggi untuk meningkatkan pengalaman industri dunia usaha. Tidak hanya dengan tim dosen LPPM Unand, kolaborasi ini juga melibatkan mahasiswa MBKM Membangun Desa Unand yang berlokasi di Limau Manis Selatan.

Seorang mahasiswa MBKM Membangun Desa Unand, Dendi memaparkan bahwa ia dan timnya turut aktif dalam pengembangan alat penyulingan minyak atsiri.

“Mahasiswa MBKM di Limau Manis Selatan turut ikut serta dalam pengembangan inovasi alat Asliko, dimulai dari mendesain alat penyulingan minyak atsiri, pembuatan peta daerah pemasok tumbuhan serai wangi sebagai sumber minyak atsiri, hingga pemanfaatan limbah pengolahan minyak atsiri,” jelas Dendi.

Diketahui bahwa daerah Limau Manis Selatan merupakan daerah yang memiliki banyak pasokan tanaman serai wangi untuk dapat dimanfaatkan menjadi minyak atsiri. Rekomendasi kolaborasi matching fund oleh tim LPPM Unand direspons secara positif oleh pihak CV. Asliko, Sapardi. Menurutnya program ini dapat membantu produk buatan mereka agar memiliki standar sesuai dengan kebutuhan pasar.

Kolaborasi dari program matching fund ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas dunia industri di daerah Limau Manis Selatan. Khususnya pada peningkatan alat Asliko yang sudah memperoleh banyak penghargaan sebelumnya agar semakin berkualitas dan sesuai dengan standardisasi mutu alat.

Reporter: Bilqis Zehira Ramadhanti Ishak

Editor: Asa Alvino Wendra

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here