(Poster Film 13 Bom di Jakarta/Visinema Pictures)

Oleh: Fahara Azzah Syafaqoh*

Akhir tahun 2023 dunia perfilman tanah air diwarnai dengan berbagai genre fim yang menakjubkan. Salah satunya dari karya sutradara Angga Dwimas Sasongko dengan film yang berjudul 13 Bom di Jakarta dan diproduksi oleh Visinema Pistures. Film ini berhasil membuat penonton merasa takjub sekaligus merasa tegang dalam menyaksikan setiap adegan yang berlangsung. Film ini dibintangi oleh aktor kenamaan Indonesia, Rio Dewanto sebagai Arok yang merupakan ketua teroris dari aksi bom di Jakarta.

Film dibuka dengan aksi ledakan truk yang berisi uang bernominal fantastis. Aksi pengeboman ini diselidiki oleh Indonesia Contra Terorism Agency (ICTA) . Di tengah aksi pencarian mereka melacak keberadaan teroris tersebut, sistem keamanan di kantor mereka diretas. Pada layar, kelompok teroris meninggalkan jejak dengan menyebut salah satu nama perusahaan yang bernama Indodax. Perusahaan Indodax bergerak dibidang mata uang digital. Kesuksesan perusahaan ini membuat pendirinya, Oscar dan Wiliam menjadi terlibat dalam kasus terorisme ini.

Untuk dapat membuktikan bahwa mereka, Oscar dan Wiliam tidak terlibat dalam aksi terorisme tersebut, mereka mengirimkan bitcoin kepada pihak teroris agar lokasinya terdeteksi. Namun, setelah diselidiki, keberadaan teroris tersebut tidak dapat ditemukan. Tak berselang lama, muncul kembali di layar wajah seorang pria dengan penutup muka dan suara yang disamarkan menyampaikan tujuan melakukan ledakan dan meminta imbalan yang besar dan kemudian menghilang.

Beberapa adegan setelahnya menjadi tegang, terlebih adanya penyusup dalam tim ICTA. Oscar dan Wiliam pun diculik oleh teroris setelah keduanya menemukan fakta terbaru. Damaskus selaku Kepala ICTA terus memberikan arahan kepada timnya untuk mencari keberadaan teroris. Adegan demi adegan berikutnya dalam film semakin menarik dan membuat penonton tak bisa lepas dari layar bioskop.

13 Bom di Jakrta mulai tayang di bioskop Indonesia sejak tanggal 28 Desember 2023. Film ini semakin menarik penonton karena terinspirasi dari kisah nyata. Adegan ledakan bom bukan efek CGI, melainkan ledakan yang memang sengaja dibuat dengan memperhitungkan ketepatan waktu. Adegan ledakan yang dilakukan hanya membutuhan one take saja. Dalam film ini, practical effect digunakan untuk menghasilkan adegan yang lebih realistis.

Film ini menyispakan konflik yang berkaitan dengan permasalahan ekonomi yang begitu relate dengan tren. Adanya isu bitcoin pada film pun terlihat serius dan tidak hanya dijadikan pemanis saja. Selain itu, permasalahan terror yang dijadikan isu utama dalam film pun dikemas dengan apik, sehingga ketegangan yang ingin disampaikan melalui film ini pun tersampaikan dengan baik.

Dalam produksinya,  film juga menggunakan senjata asli beserta peluru hampa yang banyak dihabiskan. Tak salah jika mereka klaim bahwa film ini menjadi film aksi Indonesia terbesar di tahun 2023 ini. Semua aktor dan aktris menempatkan dirinya dengan baik sesuai dengan perannya. Pemeran pendukung pun menguasai peran mereka juga. Adegan perlawanan dan tembak-menembak tidak dilakukan dengan kaku, seolah-olah memang sudah menjadi kegiatan sehari-hari.

Selain akting para pemain yang memukau, baik dari segi alur cerita, penata rias dan pakaian, musik itu sudah sangat pas, sesuai dengan adegan setiap pemain. Meskipun demikian, terdapat sedikit saja kekurangan walaupun tidak begitu mengganggu yaitu iklan dalam film yang kurang sesuai jika ditampilkan pada saat ada scene yang sedang berlangsung. Kemudian, terdapat pemain yang tidak memakai pakaian dan atribut lengkap ketika ingin melakukan perlawanan terhadap teroris, sehingga rasanya kurang pas dan tidak senada dengan pemain lainnya.

Bagi pecinta film aksi, film ini wajib untuk ditonton karena keren banget!

Selamat menonton!

*Penulis merupakan mahasiswi Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Ilmu HUkum Universitas Andalas

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here