(Poster Film Badland Hunters/Netflix)

Oleh: Lara Elisa Putri

Film Badland Hunters mengisahkan tentang kehancuran dunia, disajikan dengan cerita yang menarik oleh sutradara Hyo Myung Hae berhasil memukau para penonton. Film yang berdurasi 1 jam 47 menit tersebut membawakan genre distopia yang menegangkan. Dalam sepekan terakhir film ini berhasil menduduki peringkat 10 besar di tahun 2024 dengan penayangan mencapai 14,3 juta penonton hanya dalam kurun waktu 3 hari yakni sejak tanggal awal tayang pada 26 Januari hingga 28 Januari di Netflix. Film ini dimainkan oleh aktor ternama Ma Dong Seok, Roh Jeong Eui, Lee Jun Young, dan sejumlah aktor kenamaan lainnya.

Film ini diawali oleh adegan seorang dokter bernama Yang Gi su yang diperankan oleh Lee Hee Joon, terobsesi untuk menghidupkan anak kembali setelah meninggal dunia, aksinya sering gagal dan membunuh lebih dari 100 orang. Setelah kejadian tersebut datang gempa bumi dengan guncangan yang sangat kuat, membuat seisi bumi roboh dan hanya tersisa beberapa serpihan gedung-gedung tinggi. Tidak banyak manusia yang selamat akan tetapi mereka yang selamat mencoba untuk bertahan hidup dengan segala cara.

Situasi setelah terjadinya tragedi, mengakibatkan manusia banyak kehilangan sumber daya alam dan mencoba untuk hidup dengan segala cara, seperti berburu dan memakan hewan apa saja yang melintas di daerah dekat pemukiman. Sementara itu dokter Yang Si Gu berhasil selamat dan anaknya yang tersisa setengah badan, dokter Yang Si Gu membuat resep suntikan manusia menjadi kebal, dia melancarkan aksinya dengan mencari para remaja yang masih tertinggal di kota yang telah hancur. Remaja tersebut di cari oleh sebuah organisasi yang bernama NGO, sebuah organisasi yang memiliki misi untuk memanfaatkan cairan dari manusia untuk di suntikan ke manusia lain demi bertahan hidup.

Jalan cerita yang di sajikan mengandung nilai-nilai kemanusiaan yang cukup tinggi, melalu adegan film dapat dilihat bahwa manusia bisa bertahan hidup meski hanya tersisa beberapa serpihan dari bencana yang terjadi, asalkan di bumi masih tersisa hewan dan air. Melalui tokoh Nam Sa sang pemburu, bahwa bertahan hidup tidaklah buruk dalam kondisi apapun, asalkan kita manusia masih bisa bekerja sama dengan orang-orang terdekat, dan menggunakan akal untuk mendapatkan makanan dan air bersih.

Film ini memiliki sinematografi yang sangat profesional, dalam film ini adegan-adegan dan tempat yang di tayangkan sangat sesuai dengan ekspetasi para penonton, tempat yang dibuat nyata, seolah-olah bumi memang sedang hancur total, pencahayaan yang sangat mendukung di setiap scan film yang dihadirkan, dari malam siang dan pagi dapat dilihat bahwa pengaturan latar suasananya sangat sempurna.

Para pemain di film ini juga memiliki tata rias yang sesuai dengan film yang ditayangkan, muka lusuh dan adegan-adegan pembegalan kepala manusia disajikan dengan sangat nyata tanpa adanya sensor, akting dari para aktor dan aktris dalam film ini dinilai juga sangat sempurna, mereka berhasil memainkan peran dengan sangat profesional. Film ini dinilai sempurna karena dari penyajian sinematografinya sangat bagus, alur yang jelas dan tidak bertele-tele juga membuat film ini sangat digemari oleh penonton, setiap adegan yang dijalankan sangat sesuai dengan ending yang akan diberikan, kemenangan pemain protagonis juga sangat memuaskan hati para penonton.

Kelemahan dari film ini hanya pada durasi nya yang terbilang singkat dengan cerita yang lumayan berat. Selain itu adegan sadis dalam film ini memiliki batasan umur yang cukup tinggi untuk di tonton yaitu 17+. Film ini tidak direkomendasikan bagi yang takut darah dan pembegalan kepala, karena adegan dalam film ini tidak memiliki sensor. Film ini akan sangat direkomendasikan kepada para pencinta film dengan adegan yang sadis. Selamat menonton.

*Penulis merupakan mahasiswa Departmen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here