Proses pencampuran bahan baku pupuk organik kotoran ayam petelur dengan cairan EM4 (Dok.Pribadi)

TANAH DATAR, gentaandalas.com – Mahasiswa KKN Universitas Andalas (UNAND) Nagari Pangian, Lintau Buo, Tanah Datar berdayakan limbah kotoran ayam petelur dari peternak lokal menjadi pupuk organik bernilai ekonomis. Ketua KKN UNAND di Nagari Pangian, Saddam Ahmad Husein mengatakan tujuan dari pengadaan pupuk ini karena melihat sumber daya dari limbah kotoran ayam yang ada di Pangian begitu banyak dan memiliki nilai potensi yang bisa diberdayakan menjadi pupuk organik bagi petani di Nagari Pangian.

“Target dari pengadaan pupuk dari kotoran ayam ini ialah mengurangi limbah dan mengubahnya menjadi produk bernilai ekonomi,” kata Saddam ketika diwawancara pada Sabtu 10 Agustus 2024.

Saddam juga menambahkan bahwa di Nagari Pangian begitu banyak limbah peternakan, seperti kotoran ayam petelur dan limbah pertanian, seperti bonggol jagung yang seringnya dibakar untuk mengurangi limbah tersebut. Sehingga, kata Saddam bahwa dari limbah tersebut bisa diolah menjadi suatu produk olahan yang memiliki nilai jual dan menjadi nilai tambah bagi petani maupun peternak di Nagari Pangian.

Selain itu pengadaan pupuk organik dari kotoran ayam petelur yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UNAND juga memanfaatkan limbah pertanian berupa bonggol jagung. Dalam proses pembuatan pupuk tersebut, dibutuhkan kotoran ayam petelur yang berusia dua hari atau yang beru dikeluarkan dari kendang, lalu ditambah bonggol jagung, bakteri EM 4, dan ditambahkan kapur pertanian atau dolomit. Saddam mengatakan bahwa bonggol jagung berfungsi untuk menggemburkan tanah agar tanah memiliki rongga-rongga yang mampu membantu akar tanaman.

Selanjutnya, pupuk yang dibuat oleh mahasiswa KKN UNAND sebanyak 10 kg. Pupuk yang dibuat sebagai bahan sampel dan nantinya akan diuji efektifitas pupuknya. Saddam mengatakan bahwa pupuk organik yang dibuat saat ini masih dalam tahap uji coba. “Setelah pupuk berusia 21-23 hari, baru akan diuji efektifitas pupuknya terhadap tanah di Pangian,” sambungnya.

Lalu, Wakil Ketua KKN UNAND, Abimael menambahkan bahwa tujuan dari pengadaan uji efektifitas pupuk yang dibuat adalah untuk mencari tahu komposis pupuk dan kandungan yang dimiliki oleh pupuk. “Tujuan uji efektifitas pupuk ini ialah untuk mengetahui apa-apa saja nutrisi yang ada dalam pupuk dan apa efeknya ke tanah nanti ketika diberi pupuk tersebut,” ujar Bima ketika diwawancarai.

Tidak hanya itu, Bima melanjutkan bahwa tujuan dari pengadaan pupuk organik tersebut ialah untuk menambah unsur hara dan tambahan organik dari tanah yang terdapat di Nagari Pangian. “Dengan adanya pupuk bisa menambah unsur hara untuk tanah, sebab unsur organik di tanah tidak selamanya tetap dalam kondisi yang sama banyak, sehingga perlu diberi pupuk biar makin subur,” tutup Bima.

Reporter: Haura Hamidah

Editor: Tiara Juwita

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here