Bakti Universitas Andalas (Unand) sebagai ajang penyambutan mahasiswa baru akan dibuka pada 24 Agustus 2021 dan ditutup sehari setelahnya. Kegiatan tersebut akan diselenggarakan mulai pukul 09.00 – 12.00 WIB yang diikuti dengan agenda tambahan yang dipersiapkan panitia. Adapun Bakti fakultas telah dijadwalkan pada 26-28 Agustus 2021.
Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid berdasarkan kesepatan dengan Wakil Rektor III Unand, Insanul Kamil. Lingga Pais Pamenan selaku koordinator acara Bakti Unand mengatakan Insanul menyebut pelaksanaan Bakti secara hybrid merupakan wujud dari merubah pola pikir memandang Covid-19. Keputusan juga diambil setelah melakukan survei dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Keperawatan, serta Fakultas Kedokteran Unand. “Maka Bakti secara hybrid dapat dilakukan dengan berbagai pertimbangan, seperti penaatan protokol kesehatan ataupun perizinan satgas Covid di Sumatra Barat,” ujar Lingga saat diwawancarai Genta Andalas, Sabtu (7/08/2021).
Pelaksanaan Bakti secara hybrid hanya berlaku untuk Bakti di tingkat universitas. Adapun Bakti fakultas harus dilaksanakan secara daring. Ketua Panitia Bakti Unand 2021, Muhammad Hasbi Asy Syukri menjelaskan hal tersebut dikarenakan tempat yang belum memadai. “Jika satu fakultas hybrid, maka harus hybrid semua. Di sisi lain, terdapat beberapa fakultas yang belum memadai untuk hybrid,” katanya.
Bakti secara hybrid memperbolehkan mahasiswa baru yang berasal dari Padang melaksanakan Bakti di gedung Auditorium Unand. Lingga mengatakan teknis tersebut telah diwadahi dengan melakukan tes PCR dari pihak kampus. “Sistem daring masih belum maksimal dalam penyampaian informasi kepada mahasiswa baru (maba), sehingga diharapkan dengan hybrid, mahasiswa baru dapat menyampaikan informasi yang ada di Bakti kepada teman-temannya,” jelasnya.
Hasby menuturkan, alasan pelaksanaan secara hybrid tidak terlepas dari evaluasi Bakti tahun lalu yang diadakan dengan sistem daring secara penuh. “Menimbang ada beberapa hal yang mahasiswa harus tahu dengan kampusnya. Jangan sampai terbawa dengan kondisi sekarang, sehingga mahasiswa tidak mengenal kampusnya,” kata Hasbi.
Kapasitas maba yang dapat mengunjungi auditorium secara luring diperkirakan sebanyak 150 hingga 250 maba dari keseluruhan fakultas. Sedangkan panitia yang dapat bertugas secara luring dapat mencapai 150 orang. “Maba yang berdomisili di Padang tersebut juga harus memiliki berkas-berkas yang harus diberikan agar dapat mengikuti Bakti,” kata Lingga.
Selain itu, maba yang mengikuti Bakti tersebut harus memberikan syarat-syarat berupa surat izin dari orang tua, surat verifikasi daftar ulang, serta pas foto 3×4 berlatar merah. Pelaksanaan bakti yang mengharuskan adanya bukti tes PCR ataupun swab test juga diikuti dengan tindakan kampus jika ditemukan maba ataupun panitia yang dinyatakan positif Covid-19. “Kalaupun nanti terdapat mahasiswa baru atau panitia yang positif Covid, Unand menyiapkan tempat untuk isolasi mandiri,” jelasnya.
Selanjutnya, Lingga menjelaskan prokes selama Bakti 2021 akan diketatkan dengan menyediakan tempat mencuci tangan, handsanitizer, hingga pengawasan terkait pemakaian masker. “Kita akan laksanakan Bakti dengan taat prokes serta akan meminta izin kepada satgas Covid-19 agar diijinkan melaksanakan Bakti 2021,” tambahnya.
Adapun pelaksanaan Expo UKM sebagai bagian dari rangkaian acara Bakti Unand 2021 akan dialihkan melalui podcast “Bincang Asik Bareng UKM”. Maba akan dapat menonton podcast tersebut melalui akun masing-masing.
Lingga menyatakan Unand telah memberikan dukungan secara moril dan anggaran terkait pelaksanaan Bakti ini. Walaupun akan ditemukan kendala dalam pelaksanaannya, Lingga berharap Bakti tahun ini dapat membantu maba mengenal lingkungan baru sebagai mahasiswa. “Dan semoga panitia dan maba tidak down dengan keadaan pandemi. Prokes harus tetap dijalankan, kita harus semangat untuk Bakti Unand 2021 yang sukses,” harap Lingga.
Sementara itu, beberapa maba masih menginginkan Bakti dilaksanakan secara luring. Misalnya maba Jurusan Proteksi Tanaman asal Pekanbaru, Visco Nanda Pratama yang mengaku jika pelaksanaan Bakti secara luring akan memaksimalkan pemaknaan acara tersebut. “Kalau yang didatangkan hanya mahasiswa dari Padang, lantas bagi kami yg di luar Sumatera Barat tentu ada rasa iri dan ingin juga ke kampus. Harapan saya semoga kegiatan ini berjalan sesuai alurnya dan semoga adil untuk kami maba yang di luar provinsi,” katanya.
Senada dengan Visco, Messy Julia Vega, maba Fakultas Peternakan menginginkan pelaksanaan Bakti secara luring. Menurutnya, pelaksanaan secara luring akan memudahkan pengenalan maba terhadap kampus. “Karena, selain kita akan mengerti langsung tentang Bakti atau Unand, kita juga akan bertemu dengan teman teman lainnya dan bisa saling mengenal juga,” ujar Messy.
Selain itu, Messy juga mengkhatirkan terkendalanya penyampaian informasi yang didapatkan dari Bakti. “Terus nanti walaupun pelaksanaannya memakai kelompok, tapi tetap saja daring, yang tidak mengerti tetap tidak mengerti. Walaupun nanya teman malah dibuat makin pusing,” lanjutnya.
Reporter : Natasya Salsabilla Festy dan Riski Wahyudi
Editor : Rahmadina Firdaus