Pasang Iklan Disini

Delapan Prodi Unand Tuntaskan Visitasi Akreditasi FIBAA


(Foto: Genta Andalas)

Padang, gentaandalas.com- Delapan program studi (prodi) Universitas Andalas (Unand) telah melakukan proses visitasi sebagai kelanjutan dari proses akreditasi oleh Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA). Visitasi dilakukan dalam dua klaster, klaster I pada 14– 17 Februari 2022 bagi enam prodi Fakultas Ekonomi (FE) dan klaster II pada 22 – 26 Februari 2022 bagi dua prodi Fakultas Ilmu Budaya (FIB).

Setelah proses visitasi, Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Henny Lucida mengatakan FIBAA akan memberikan keputusan terkait status prodi yang terakreditasi maupun tidak pada bulan Juni.

“Saat ini kita menunggu FIBAA memberikan laporan hasil assessment, dan juga akan diberikan kesempatan untuk komplain atau menambah data, setelah itu baru keputusan terakreditasi prodi atau tidak di bulan Juni,” jelas Henny saat diwawancarai Genta Andalas, Jumat (25/2/2022).

Wakil Dekan (Wadek) I FE Unand Endrizal Ridwan mengatakan visitasi yang dilakukan di enam prodi, yakni S1 Ilmu Ekonomi, S1 Akuntansi, SI Manajemen, S2 Ilmu Ekonomi, S2 Akuntansi, dan S2 Manajemen, dilakukan melalui wawancara dengan pengelola prodi seperti Ketua Program Studi, Dekan, Wadek, dosen, mahasiswa hingga alumni. Selain itu, supporting center seperti UPT Kewirausahaan hingga UPT KKN juga turut diwawancarai.

Endrizal menambahkan bahwa memang terdapat beberapa kendala yang terjadi selama proses visitasi terutama dalam persiapan dokumen.

“Kita kesulitan dalam mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan, karena datanya belum satu pintu dan belum terintegrasi,” ujar Endrizal saat diwawancarai Genta Andalas, Kamis (24/2/2022).

Kendala lainnya juga disampaikan oleh Wadek I FIB Unand Ike Revita yang juga berhasil mengirimkan dua prodinya, yakni S1 Sastra Jepang dan S1 Sastra Indonesia. Ia mengatakan kurikulum menjadi kendala terbesar selama proses akreditasi ini berlangsung.

Kendalanya kurikulum karena FIBAA menggunakan kurikulum Outcome Based Education (OBE), namun dapat disesuaikan dengan cepat karena beberapa prodi FIB sudah dapat hibah MBKM untuk merevisi kurikulum OBE. Kita juga meminta pendampingan LP3M,” ujar Ike saat diwawancarai Genta Andalas, Jumat (25/2/2022).

 

Reporter: Elvi Rahmawani dan M. Bimo Setiawan Perdana Wilan

Editor: Natasya Salsabilla Festy

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *