Padang, gentaandalas.com– Mahasiswa keluhkan keamanan di lingkungan Universitas Andalas (Unand), pasca terjadinya pemungutan liar (pungli) oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang kembali merebak sejak kegiatan belajar offline dimulai.
Aipda Albert Amarta selaku Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kelurahan Limau Manis mengusulkan pengadaan pos satpam di belakang Fakultas Peternakan dan Fakultas Pertanian karena merupakan daerah rawan kejahatan dalam pemetaan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
“Kita sudah meminta nantinya agar dibangun pos, karena titik tersebut yang rawan. Dikatakan titik rawan karena setiap ada laporan, TKP-nya di daerah sana,” ungkap Albert di Peternakan Conventian Center Fakultas Peternakan pada Senin (14/03/2022).
Albert menambahkan jika membawa alat perlindungan diri seperti semprotan cabai atau alat kejut listrik dibolehkan untuk melindungi diri jika ada dalam situasi bahaya.
Menanggapi isu keamanan di lingkungan kampus, Kepala Satpam Unand Ahmad Bebasia mengungkapkan bahwa kasus kehilangan motor di Unand merupakan akibat dari kurangnya keamanan dari pemilik, seperti tidak memakai kunci ganda pada motor maupun akibat kunci tertinggal akibat terburu-buru. Ahmad Bebasia menambahkan bahwa lokasi parkir mahasiswa harus diperhatikan untuk menghindari pencurian motor akibat kelonggaran keamanan di lokasi yang jauh dari pengawasan satpam.
“Saat ini pos satpam terbatas, sehingga kewaspadaan mahasiswa terhadap barang kepunyaan harus tinggi,” ungkap Bebasia.
Untuk meminimalisir kasus pencurian motor, diberlakukan penggunaan kartu parkir yang tersedia pada pos lima di depan Fakultas Ilmu Budaya dan pos enam di dekat Gedung I. Selain itu, mahasiswa juga disarankan untuk membawa helm “mahal” ke dalam kelas untuk menghindari pencurian helm. Namun, diletakkan di tempat yang tidak mengganggu kegiatan belajar.
Reporter: Dian Fitri Yova dan Efi Fadhillah
Editor: Suhada Tri Marneli