Pasang Iklan Disini

Pinyaram, Camilan Tradisional Minangkabau yang Tetap Eksis


(Genta Andalas/Dok.Pribadi)

Oleh: Atika Liutami Sadri*

Sumatra Barat merupakan daerah yang terkenal dengan destinasi wisatanya. Di samping wisata alam, sejarah, dan budaya, Sumatra Barat juga dikenal dengan wisata kulinernya. Salah satu kuliner manis yang dapat kita jumpai di Sumatra Barat adalah kue pinyaram.

Pinyaram merupakan camilan manis asal Minangkabau yang berbahan dasar tepung beras dan gula jawa, kemudian digoreng menggunakan minyak panas. Kuliner ini termasuk jajanan pasar yang lumayan mudah dijumpai di Provinsi Sumatra Barat. Pinyaram biasanya dapat dijumpai di pasar tradisional atau pada prosesi acara adat seperti pernikahan, hajatan, upacara adat, atau acara lainnya.

Bentuknya yang bulat dengan bagian tepi yang bertekstur menjadikan pinyaram lebih garing dengan bagian tengahnya yang lebih padat. Ukuran pinyarampun juga beragam, ada yang kecil, sedang, hingga sebesar piring, tergantung selera penikmatnya. Masalah rasa, pinyaram memiliki rasa yang sangat lezat. Campuran antara gurih dan manis membuat siapapun menjadi ketagihan saat menyantapnya.

Kue pinyaram diketahui berasal dari Pariaman. Walaupun asalnya dari Pariaman, pinyaram dapat ditemui di daerah lain di Sumatra Barat dengan nama yang berbeda. Bahkan di Pulau Jawapun camilan jenis ini juga ada dengan nama kue cucur. Meski namanya berbeda namun bentuk dan rasa camilan ini tetap sama.

Pinyaram menjadi camilan kesukaan anak-anak, remaja, hingga orang tua di Minangkabau.  Rasanya yang manis nan unik membuat pinyaram disukai oleh berbagai kalangan. Hal inilah yang membuat jajanan ini tetap eksis dan tak lekang oleh zaman.

“Jajanan pinyaram termasuk jajanan tradisional, akan tetapi peminat jajanan ini masih banyak,” ujar Marni salah satu penjual pinyaram yang ada di daerah Kuranji Kota Padang.

Biasanya pinyaram dijual dengan harga Rp1000 perbijinya. Rasanya yang enak dan harganya yang sangat terjangkau membuat pinyaram sangat digemari masyarakat.

*) Penulis merupakan Mahasiswi Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *