Manajemen keuangan merupakan salah satu kegiatan yang harus dipahami oleh mahasiswa. Sekarang mahasiswa sering mengeluh tentang banyaknya pengeluaran mereka hingga mereka merasa segan untuk selalu meminta karena takut merepotkan kedua orang tuanya. Kurangnya kemahiran mahasiswa dalam manajemen keuangan dengan benar inilah yang menjadi pokok permasalahan dalam bidang keuangan oleh mahasiswa sendiri. Lalu, bagaimana melakukan manajemen keuangan yang benar? Bagaimana cara memanajemen keuangan yang baik? Apabila telah melakukan manajemen keuangan dan ada pengeluaran yang tidak terduga, sehingga manajemen keuangan menjadi terganggu, bagaimana solusinya? (Haida Rahmi)
Narasumber: Dr. Fajri Adrianto, SE, M.Bus (Adv)
Jawaban:
Penyebab utama mahasiswa kesulitan memanajemen keuangan adalah karena mahasiswa tidak punya perencanaan, tidak punya personal budgeting. Dalam financial management individu hampir sama dengan perusahaan, kita harus punya planning dengan planning itu akan dibuat kedalam personal budgeting yang mencakup perkiraan penerimaan dan rencana pengeluaran. Jadi, dari itu kita dapat menghitung pengeluaran perhari sampai perbulannya. Apabila tidak ada perencanaan tersebut, seperti diawal bulan kita yang baru mendapatkan uang jajan biasanya akan lebih boros tanpa memikirkan saving, apalagi investasi dan lain-lain. Hal yang harus dihindari oleh mahasiswa ketika belum memiliki penghasilan adalah semaksimal mungkin menghindari hutang personal karena kita belum memiliki sumber income/pendapatan dan kita juga baru mendapatkan uang dari orang tua dan mereka mengalokasikan dana pas-pasan untuk kebutuhan kita. Jadi, kita harus punya personal budgetting atau anggaran personal sehingga kita mengetahui berapa maksimum yang harus dikeluarkan, apa-apa saja yang harus dikeluarkan sehingga dana yang didapatkan harus cukup untuk kebutuhan kita. Dana tersebut sebenarnya tidak hanya untuk konsumsi tetapi juga untuk saving dan investasi.
Harus punya taksiran berapa kebutuhan perhari dimana target awal adalah memenuhi kebutuhan bukan keinginan. Inilah manfaat saving atau investasi. Dalam manajemen keuangan tujuan kas ada tiga, pertama untuk biaya transaksi, kemudian untuk uang jaga-jaga, ketiga untuk investasi dan lain-lain. Ketika kita telah memiliki saving, maka apabila ada kebutuhan mendadak akan tertutupi dengan dana saving tersebut tanpa memberatkan orang tua kita. Dalam budgetting tersebut kita harus memperkirakan berapa saving yang akan dilakukan atau berapa investasi yang akan dilakukan. Jadi hal-hal yang tidak terduga tersebut bisa dimanfaatkan dari saving yang dimiliki. Caranya agar dana saving kita tetap aman yaitu dengan kembali kepada perencanaan yang telah dibuat, kita harus tetap komitmen terhadap rencana awal. Karena jika rencana sudah disusun namun tidak dijalankan maka semua akan percuma saja. Selanjutnya, kita harus bjak dalam memilah dan memilih antara kebutuhan dan keinginan. Jangan mudah terlena ketika dana yang terkumpul telah berlebih. Kita harus fokus pada tujuan tujuan dari dana saving yang telah kita sisihkan. Kemudian, gunakan tempat yang aman dalam menyimpan dana saving, misalnya seperti deposito atau tabungan. Selain itu, kemudahan akses kepada akun dana saving sebaiknya diminimalisirkan. Hal ini mencegah kita agar tidak membelanjakan uang dengan sembarangan dan yang terakhir jangan mudah tergiur fasilitas-fasilitas kredit, atau investasi-investasi yang berisiko atau mengarah pada judi.
*Narasumber merupakan dosen Jurusan Manajemen Ekonomi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Andalas