Padang, gentaandalas.com-
Kerjasama Universitas Andalas (Unand) dengan Gifu University dalam bidang riset dan publikasi mengalami kendala akibat pandemi Covid-19. Bentuk kerjasama berupa pembiayaan pemeliharaan dan alat Lab-station untuk riset dalam bidang teknologi pasca panen di Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) hingga saat ini masih terkendala meskipun aturan pandemi di Indonesia telah longgar. Wakil Dekan (WD) II Fateta, Khandra Fahmy mengatakan bahwa pandemi membuat kolaborasi antar mahasiswa Gifu dan Unand terhenti.
Lebih lanjut, Khandra menjelaskan bahwa terjadi penurunan jumlah anggaran yang disediakan untuk riset kerjasama antara Universitas Andalas dan Gifu University. Pada tahun 2018 dan 2019 sebelum pandemi Covid-19 angaran yang disediakan masing-masing sebesar 6.000 USD dan 4.000 USD. Berbeda ketika pandemi tahun 2020 dan 2021, anggaran yang disediakan masing-masing sebesar 3.000 USD.
“Sebelum pandemi bantuan dana lebih besar, sekarang tidak sebanyak sebelum pandemi, mengingat lantaran Jepang yang masih berjuang dalam menghadapi pandemi,” tutur Khandra.
Walaupun demikian, Unand juga masih turut membantu perkembangan Lab-station ini dengan memberikan bantu alat penunjang riset bagi mahasiswa dan dosen. Bantuan alat yang diberikan Unand ini adalah alat Kromatograf yang berguna untuk memisahkan komponen yang berbeda dari suatu campuran larutan yang memudahkan dalam proses penelitian.
Pasca pandemi membuat pertukaran mahasiswa dan dosen yang biasanya rutin tiap tahunnya harus terhenti sementara. Meskin pandemi sudah mulai menurun tahun 2022, tetapi prosedur pencegahan Covid-19 yang sangat ketat di Jepang membuat program pertukaran ini masih harus dihentikan sementara.
Beliau berharap agar Unand lebih memberikan bantuan berupa dana, selain itu Khandra juga berharap agar Lab-station ini lebih berperan untuk riset-riset yang dilakukan terutama pada riset yang difokuskan terhadap riset pasca panen.
Reporter: Della Silsilia Putri dan Sonia Helen
Editor: Efi Fadhillah