Pasang Iklan Disini

Dilema Belanja Online Bagi Mahasiswa


(Ilustrator/Sonia Helen)

Seiring berkembangnya zaman, beberapa aspek mengalami perkembangan yang cukup signifikan salah satunya ialah kemajuan teknologi. Dengan adanya kemajuan teknologi, kehidupan manusia di segala bidang menjadi lebih mudah, dimulai dari pendidikan, transportasi, hingga pemenuhan kebutuhan hidup. Hal yang marak yang terjadi pada zaman ini akibat kemajuan teknologi adalah fenomena belanja online, terutama pada masyarakat golongan muda, seperti mahasiswa. Mahasiswa melakukan belanja online tidak hanya untuk kebutuhan semata melainkan ada juga hanya untuk kesenangan yang dapat membuat mahasiswa menjadi boros. Lantas bagaimana ilmu sosiologi memandang perilaku konsumtif mahasiswa dalam berbelanja online? Apa pula yang harus dilakukan mahasiswa dalam mengatasi dan mengurangi perilaku konsumtif tersebut? Serta bagaimana solusi dan tips untuk mengantisipasi perilaku konsumtif dalam berbelanja online terhadap mahasiswa? (Della Silsilia Putri)
Narasumber : Indah Sari Rahmaini, S.Sos., M.A.

Jawaban:
Ketika belanja online, pembeli dapat dengan mudah membeli produk di mana dan kapan saja. Ketika pembeli sudah memutuskan barang yang ia inginkan, pembeli tinggal mengirimkan uang secara online sesuai harga produk dan ongkos kirim, barulah kemudian penjual mengirimkan produk hingga sampai di tangan pembeli.
Fenomena ini dapat dikaji dengan sebuah teori oleh seorang filsuf Paul Virilio, ia berpendapat mengenai percepatan ruang dan waktu. Dalam berbelanja secara langsung, pasar merupakan suatu tempat dan waktunya merupakan keterangan kapan aktivitas jual beli tersebut dilakukan. Sedangkan dalam berbelanja online, pembeli tidak dapat menemukan ruang dan waktu yang membuat terjadi pemadatan ruang dan waktu, pembeli dapat membeli dimanapun dan kapanpun.
Terkait perilaku konsumtif sendiri, dahulunya manusia berbelanja hanya untuk kebutuhan hidup atau sebagai fungsi material, tetapi kini manusia tidak lagi berbelanja untuk kebutuhan atau material semata, melainkan untuk mengikuti gaya hidup. Hal itu lah yang mendorong perilaku konsumtif terutama di kalangan mahasiswa.

Solusi serta tips untuk dapat menghindari perilaku konsumtif yaitu pertama pastinya harus memiliki kesadaran diri, terhadap kemampuan yang kita miliki. Sebab kini ada banyak ditemukan kejadian demi memenuhi kebutuhannya yang konsumtif, banyak orang terjerat pinjaman online. Maka dari itu, mahasiswa hendaklah lebih paham dengan yang mana yang merupakan kebutuhan dan yang mana bukan kebutuhan.

Untuk tipsnya sendiri, kita harus menciptakan identitas sendiri agar kita tidak mudah untuk terbawa arus, misalnya saat kita mengikuti tren, kita tidak akan memiliki identitas diri, karena selalu mengikuti tren yang berubah setiap saat. Tips selanjutnya adalah kita harus menghabiskan waktu lebih banyak untuk melakukan hal-hal yang positif, agar dapat mengurangi perilaku konsumtif itu sendiri.
Cara kedua untuk mengatasi perilaku konsumtif ini ialah dengan dengan mengubah pola pikir. Kita harus paham bahwa tren akan selalu berubah dan tidak akan ada habisnya jika selalu kita ikuti. Maka dari itu pembeli perlu mengubah pola pikir seperti berusaha untuk hidup minimalis, atau hanya membeli barang atau produk yang memang hanya dipakai sebagai kebutuhan pokok.

*Narasumber merupakan dosen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *