Padang gentaandalas.com-Satgas PPKS Universitas Andalas (Unand) tanggapi persoalan kasus kekerasan seksual oleh terduga dosen berinisial K di lingkungan Unand yang belum dilaporkan ke Kepolisian. Ketua Satgas PPKS Unand, Rika Susanti, menyebutkan bahwa kasus ini tidak dilaporkan lantaran belum mendapat persetujuan korban. Hal ini disampaikan Rika saat acara jumpa pers di Gedung Rektorat lantai 4 Unand pada Jumat (23/12/2022).
“Kami sudah sarankan untuk membuat laporan ke polisi dan akan kami dampingi. Jika kami laporkan ke polisi sedangkan korban keberatan, nanti kasusnya tidak selesai di satgas, dan tidak bisa dikumpulkan bukti untuk membuat surat rekomendasi ke universitas,” ujar Rika saat jumpa pers pada Jumat (23/12/2022).
Namun, lebih lanjut Rika menjelaskan bahwa saat ini pihak Satgas PPKS Unand telah mengumpulkan sejumlah bukti untuk mengajukan surat rekomendasi kepada pihak rektorat agar menindak lanjuti kasus ini dalam minggu depan.
Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Herwandi menyebutkan bahwa sanksi secara administratif terhadap terduga pelaku dosen di fakultasnya telah dilakukan, yaitu berupa penonaktifan melalui Surat Keputusan Rektor pada 20 Oktober lalu.
“Setelah keluar SK Rektor kemudian pihak fakultas menindak lanjuti dengan surat lanjutan yang ditujukan untuk kepala prodi tempat K mengajar, dan diminta untuk memberhentikan segala proses kegiatan belajar mengajar pada mata kuliah yang diampuh yang bersangkutan ” ujar Herwandi saat acara jumpa pers pada Jumat (23/12/2022).
Mahasiswa Antropologi Sosial Unand, Rahmad Gemilang Edsan sangat menyayangkan atas tindakan asusila yang dilakukan oleh oknum dosen, serta berharap agar pelaku tidak diperbolehkan lagi mengajar.
“Pelaku harus dihukum dengan ganjaran yang setimpal dan tidak diperbolehkan lagi mengajar di kampus mana pun, kalau bisa dipenjarakan. Untuk ke depannya tenaga pendidik harus di tes dulu kejiwaannya agar tidak melakukan hal-hal tercela seperti ini,” ungkapnya.
Reporter: Nabila Annisa dan Muhammad Rivaldo
Editor: Tiara Juwita