Pariaman, gentaandalas.com– Berawal dari melihat limbah sisa pertanian yang ada, mahasiswa KKN UNAND Desa Sikapak Barat, melakukan pengolahan limbah tempurung kelapa menjadi sumber bahan bakar briket yang ramah lingkungan. Ketua Divisi Program Kerja Pertanian, Peternakan, dan Perekonomian KKN UNAND Desa Sikapak Barat, Muhammad Taufik menyebutkan pengolahan briket memiliki keunggulan minim menghasilkan asap, sehingga meminimalisir polusi udara.
“Limbah pertanian seperti tempurung kelapa, tongkol jagung yang banyak ditemukan dan masih belum diolah secara optimal, padahal dapat diolah menjadi lebih bermanfaat seperti briket,” ujar Taufiq pada Rabu (16/8/2023).
Selain itu, Taufiq menambahkan bahwa olahan limbah menjadi briket juga bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi dari limbah tersebut, sehingga memiliki peluang untuk menambah pemasukan bagi masyarakat.
Direktur BUMDes Sakato, Desa Sikapak Barat, Munardi menilai bahwa ide pengolahan briket di desanya bisa menjadi peluang ekonomi yang cukup bagus bagi masyarakat, tetapi masih perlu adanya pembelajaran lebih lanjut.
“Briket saat ini memang cukup banyak digunakan, tetapi perlu dipelajari lebih lanjut jika ingin mengembangkan produk ini di desa sehingga bisa bersaing di pasar,” tutur Munardi.
Tidak hanya itu, Ketua KKN Sikapak Barat Muhammad Arief Kurnia berharap agar kedepannya melalui pengolahan briket ini dapat terus dikembangkan dan diterapkan langsung oleh masyarakat dan membawa dampak baik.
Reporter: Tiara Juwita
Editor: Haura Hamidah