Padang, gentaandalas.com- Tim mahasiswa Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Andalas (UNAND) berhasil mengembangkan teknologi yang dapat mendeteksi dini penyakit gagal ginjal kronis. Inovasi teknologi ini bernama Dmoniac yang dikembangkan dengan Internet of Things (IoT) dan Machine Learning. Sistem pendeteksi teknologi Dmoniac melalui nafas pasien.
Ketua tim mahasiswa PKM UNAND, Silvoni Amori mengungkapkan bahwa penyakit gagal ginjal adalah penyakit kronis yang memerlukan pengobatan rutin, sehingga pencegahan secara dini sangat diperlukan. Oleh sebab itu, teknologi ini dikembangkan.
“Melalui inovasi teknologi ini, pasien dapat melakukan pencegahan maupun pengobatan penyakit ginjal sedari dini,” ungkap Silvoni ketika diwawancarai oleh Genta Andalas pada Jumat (13/10/2023).
Adapun inovasi teknologi Dmoniac ini dikembangkan oleh lima orang mahasiswa dari tim PKM UNAND yang berbeda fakultas. Silvoni Amori Canesha dan Marsi Sekar Ningrum dari Ilmu Keperawatan. Lalu, Andre Paskah Gultom, Aine Metasawa, dan Taufik Nur Hidayat dari Teknik Elektor. Salah seorang anggota tim, Andre menyebutkan bahwa sistem kerja alat Dmoniac adalah dengan mendeteksi kadar amoniak yang terdapat pada nafas pasien.
“Alat ini mampu mendeteksi stadium gagal ginjal kronis berdasarkan jumlah kadar amoniak yang dideteksi oleh sensor mesin,” tambah Andre.
Selain itu, awal penelitian teknologi Dmoniac ini telah berhasil lolos tahap pendanaan PKM 2023. Sebelumnya, salah seorang anggota tim, Taufi mengatakan bahwa terdapat prototipe serupa, hanya terdapat perbedaan dari bentuknya yang lebih besar. Dmoniac, alat yang dikembangkan memiliki keunggulan berupa ukurannya yang lebih praktis, compact,efektif, potable, dan memiliki kegunaan sebagai media edukasi dengan IoT yang dapat terhubung ke ponsel pintar pasien.
Reporter: Kerina Jefani dan Nabila Annisa
Editor: Haura Hamidah