Padang, gentaandalas.com- Kenaikan harga minyak serta penggunaan minyak yang tinggi di sektor UMKM bidang kuliner menjadi suatu permasalahan di masyarakat. Berangkat dari permasalahan tersebut, mahasiswa Universitas Andalas (UNAND) menciptakan sebuah inovasi tekonologi terhadap minyak jelantah yang diberi nama Smart Oil Fitration dengan Support Vector Machine dan Long Short Term Memory guna meningkatkan produktivitas atau Sariang.
Ketua tim, Lara Adrosa menyebutkan bahwa inovasi teknologi Sariang dikombinasikan dengan machine learning yaitu SVT dan LSTM. “Dengan begitu, teknologi Sariang dapat memprediksi kapan filter akan diganti dan dapat mempermudah mitra kami,” ujar Lara saat diwawancarai Genta Andalas pada Kamis (12/10/2023).
Lara juga memaparkan bahwa penerapan teknologi ini ditujukan untuk membantu usaha UMKM rumah makan dan meningkatkan produktivitasnya. Lalu, teknologi Sariang juga bisa mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah minyak jelantah.
Lebih lanjut, Lara menjelaskan bahwa Sariang dilengkapi dengan beberapa komponen yang meliputi wadah penampungan, pompa, pemanas, filter, dan LCD. Alat ini juga dilengkapi sensor untuk melihat kualitas minyak hasil pemfilteran. Kualitas minyak hasil pemfilteran nantinya juga akan ditampilkan di LCD. Selain itu, metode machine learning juga diterapkan untuk memprediksi kapan filter tersebut diganti atau dibersihkan.
Inovasi teknologi ini direalisasikan oleh lima mahasiswa yang diketuai oleh Lara Adrosa Marjuita dari Teknik Elektro (2020), dengan beranggotakan Arif Shiddiq Siregar dan Rival Alrozi dari Teknik Elektro (2020). Lalu ada Esi Deswita dari Kimia (2020) dan Mohamad Aldi Bimantoro dari Teknik Mesik (2021).
Teknologi Sariang telah dilakukan uji coba implementasi alat filter minyak jelantah bersama salah satu UMKM rumah makan Ampera Bukan Dia yang bertempat di Jl. Dr. Moh. Hatta No.90, Kapalo Koto, Kec. Pauh, Kota Padang. Berdasarkan pengujian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa Sariang mampu menekan biaya produksi, dengan minyak jelantah sebesar 15 kg dapat difilter menjadi minyak bagus sebesar 14,5kg.
Tentunya, hal ini dapat menekan biaya produksi akan pembelian minyak goreng sehingga produktivitas dari UMKM rumah makan pun dapat meningkat. Pengujian laboratorium pun telah dilakukan dan didapatkan data bahwa minyak hasil pemfilteran telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk minyak goreng.
Pelaku UMKM yang menjadi mitra untuk uji coba Sariang, Erwin menyampaikan bahwa penerapan teknologi yang dihadirkan sangat membantu usaha kecil dan menjadi bekal untuk berkembang. Sariang dapat membantu meningkatkan produktivitas mitra dan mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh minyak jelantah.
“Tentunya teknologi ini dapat membantu usaha kecil bisa berkembang kedepannya. Juga bisa meningkatkan hasil produksi kami dan mengurangi pencemaran lingkungan dari minyak jelantah,” tutup Erwin pada Kamis (12/10/2023).
Reporter: Aisyah Luthfi
Editor: Haura Hamidah