Oleh: Souty Syahrani
Genre film komedi tampaknya terus menjadi pilihan tontonan masyarakat, termasuk film yang sedang populer kini, yaitu film yang berjudul “Agak Laen.” Film berdurasi 119 menit dan bergenre horor komedi ini sedang ramai diperbincangkan di sosial media. Meski baru dirilis Kamis, 1 Februari 2024 lalu, film ini bahkan telah berhasil menembus 1,2 juta penonton hanya dalam waktu 5 hari. Film yang digarap oleh Ernest Prakasa dan Dipa Andika ini juga bertabur komika-komika terkenal, termasuk ke-4 pemeran utama. Tak ayal, film ini pun mendapat respons positif sejak penayangan hari pertama.
Diangkat dari nama podcast “Agak Laen” yang dijalankan oleh 4 komika populer Indonesia, yakni Boris Bokis, Indra Jegel, Bene Dion, dan Oki Rengga, mereka pun juga menjadi 4 pemeran utama film dengan nama pemeran yang sama. Film yang disutradarai dan ditulis oleh Muhadkly Acho ini bercerita tentang 4 sekawan asal Batak, yakni Boris, Jegel, Bene dan Oki yang memiliki permasalahan hidup masing-masing, namun bersama-sama menjalankan bisnis rumah hantu di pasar malam. Pada awalnya rumah hantu mereka sangatlah sepi pengunjung, namun tiba-tiba seorang pria meninggal akibat serangan jantung di dalam rumah hantu mereka. Hingga akhirnya, mereka malah memanfaatkan arwah hantu tersebut agar pengunjung semakin ramai datang.
Diwarnai berbagai aksi lucu dan konyol, keempat sekawan tersebut berusaha menyembunyikan jasad dan kematian yang terjadi di dalam rumah hantu mereka. Belum lagi tingkah kocak para pemeran lain, seperti Arie Kriting, Praz Teguh, Sadana, Mamat Alkitiri dan lainnya yang semakin mengundang gelak tawa. Meski menghadirkan banyak lelucon lucu dan kisah kehidupan anak muda atau anak rantau yang sering dijumpai di tengah masyarakat, namun sayangnya ada beberapa lelucon yang terkesan agak dipaksakan. Belum lagi alur jalan cerita dari mulai pertengahan hingga akhir terkesan terburu-buru.
Meski demikian, film hasil rumah produksi Imajinari yang mengeluarkan biaya produksi tinggi ini berhasil menyuguhkan gambaran khas pasar malam didukung oleh berbagai properti dan perlengkapan. Belum lagi suasana horor yang terasa mengerikan dengan teknik pengambilan film yang apik dan sound yang menyeramkan. Meski dibalut komedi, namun penonton tetap dapat merasakan ketakutan, terutama saat peristiwa kematian dan saat kemarahan sang arwah di dalam rumah hantu. Namun sayangnya, penampakan hantu dan jumpscare di dalam film terbilang sangat minim. Kesan horor pun mulai tak begitu dirasakan mulai dari pertengahan hingga akhir.
Namun berkaitan dengan unsur komedi, film ini patut diacungi jempol dan diapresiasi tinggi. Ditambah dengan akting tiap pemeran, yang memiliki ciri khas, gaya, dan lelucon masing-masing yang tidak terduga dan sangat pecah. Apalagi “chemistry” keempat pemeran utama sangatlah serasi dan harmonis, serta terbagi rata hingga tiap emosi pemain dapat dirasakan penonton. Kemudian sesuai judulnya yakni “Agak Laen”, terkadang terdapat beberapa aksi konyol atau tidak masuk di akal. Meski demikian, hal tersebutlah yang menjadi sumber gelak tawa penonton.
Meski film ini berfokus pada genre horor komedi, namun terdapat pula beberapa adegan romantis ataupun sedih yang berhasil menguras perasaan dan emosi penonton. Seperti kisah cinta Bene dan calon istri, ataupun kisah Oki dengan sang ibu, yang sedang jatuh sakit. Sayangnya, di tengah film terdapat beberapa scene yang mengandung iklan. Meski dikemas dalam bentuk jenaka dan sedemikian rupa, tapi masih terkesan agak mengganggu emosi penonton yang sedang terbawa. Namun, dapat dipastikan bahwa film ini mengandung banyak pesan moral, baik dari segi sosial, keluarga, percintaan, pertemanan, hingga ekonomi bahkan politik. Film ini juga sangat pas ditonton bersama keluarga, teman ataupun kekasih.
Jadi, selamat menonton!
*Penulis merupakan mahasiswa Departemen Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas
Editor : Tiara Juwita