Padang, gentaandalas.com- Potret seruan aksi “ Evaluasi 100 hari Kapolda Sumatera Barat ” dari mahasiswa dan masyarakat sipil yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Sipil Sumatera Barat (Sumbar) di depan kantor Polisi Daerah (Polda) Sumbar, Senin (21/4/2025). Aksi yang bertujuan untuk mengevaluasi 100 hari kerja Kapolda Sumbar, dan menuntut berbagai persoalan ini berakhir ricuh dengan penembakan watercannon dan penangkapan 12 orang massa aksi serta 1 orang dilarikan ke rumah sakit berdasarkan laporan Lembaga Bantuan Hukum Kota Padang.
Massa aksi melempar uang kepada pihak kepolisian sambil menyanyikan lagu band sukatani yang berjudul bayar bayar bayar dalam Aksi Gerakan Masyarakat Sipil Evaluasi 100 hari Kapolda Sumbar Pada, Senin (21/4/2025) (Zaki Latif Bagia Rahman)Massa aksi melalukan sholat maghrib berjamaah menghadap ke depan kantor polda sumatera barat,Senin (21/4/2025) (Zaki Latif Bagi Rahman)Protes massa aksi kepada aparatur Polda Sumbar menuntut agar kapolda datang menemui mereka dan berdiskusi di jalan, Senin (21/4/2025) ( Zaki Latif Bagia Rahman) Akibat tuntutan tidak kunjung di dengar, massa aksi lakukan pembakaran ban sebagai simbol kemarahan, Senin (21/4/2025) (Zaki Latif Bagia Rahman)Setelah Melewati batas waktu demonstrasi pihak kepolisian polda Sumbar menembakkan water cannon untuk membubarkan massa aksi, Senin (21/4/2025) (Zaki Latif Bagia Rahman)Massa aksi membentangkan spanduk bertuliskan “evaluasi total polda sumbar” sebagai respon penembakan water canon, Senin (21/4/2025) (Oktavia Ramadhani Permintaan massa aksi kepada pihak kepolisian menuntut kapolda turun menemui mereka walaupun sudah ditembaki water cannon, Senin (21/4/2025) (Oktavia Ramadhani)
Discussion about this post