Oleh: Nando Ferdiansyah *)
Pandemi yang tak kunjung pudar, mengharuskan semua orang termasuk mahasiswa mengurangi mobilitas dan aktivitas lainnya. Terkadang, aktivitas dan waktu yang dihabiskan setelah belajar daring ataupun mengerjakan tugas kebanyakan hanya dihabiskan untuk tiduran (rebahan), menonton, dan lain sebagainya. Tentu aktivitas monoton tersebut akan mengurangi produktivitas kita sebagai mahasiswa.
Tentu, di awal pandemi kita akan kesulitan mengatur waktu dan mencari kegiatan lain yang tepat. Tak ubahnya dengan Nadhifa Akbaru Habibie, mahasiswa Jurusan Manajemen Internasional Universitas Andalas.
“Dari awal pandemi, saya bingung hendak mau melakukan apa, karna saya menyadari bahwa semakin hari berlalu semakin banyak waktunya terbuang. Kebetulan saya berasal dari jurusan Manajemen Internasional, saya memanfaatkan kemampuan tersebut dengan mencoba apply mengajar bahasa Inggris di mana saja. Pada akhirnya saya berhasil menjadi salah satu tutor di Kampung Inggris English Medina yang ada di Pare,” ungkap Nadhifah.
Di balik menjadi tutor, semua kegiatan perkuliahan tetap Nadhifah lakukan dengan baik. Selama menjadi tutor di English Medina, Nadhifah mendapat pengalaman belajar bersama sama murid yang seru.
Selain itu, Nadhifah sering mengikuti berbagai ajang perlombaan. ”Selama lomba, saya fokus pada ajang perlombaan seperti English debate, karena ikut pada organisasi Andalas Debating Society, dari awal pandem. Sebelumnya pernah mengikuti beberapa perlombaan seperti Java Overland Varsity English Debate 2020 (Joved 2020), Alsa UI E-fest 2020, Alsa E-comp Undip 2020, DIPO Open 2020.”
Meski belum mencapai hasil yang dinginkan, seperti belum lulus ke babak eliminasi, semua itu Nadhifah jadikan sebagai motivasi agar menjadi lebih baik. Dengan tetap mengikuti semua ajang perlombaan, pada akhirnya di tahun 2020 kemarin, Nadhifah berhasil meraih Invited Adjudicator pada lomba English Debate WeFest Universitas Hassanuddin 2020. Kemudian disusul pada awal tahun 2021 menjadi Indonesia Varsity English Debate 2021, mendapat award 10th Best Institutional Judge.
Dalam melakukan semuanya, Nadhifah menyampaikan, “Saya merasa perlu melakukan sesuatu pada hidup, bisa membantu orang tua bayar UKT, mengisi waktu luang networking dan belajar terus. Menurut saya, meskipun sedang berada di situasi yang kita semua terdampak secara negatif, saya harus bisa cari cara supaya hidup ga ikutan makin negatif juga. Saya tahu kalo sebenernya waktu itu akan tetap berjalan dan saya tak bisa ketinggalan waktu.”
Dia berharap terus bisa menambah kemampuan dan kualifikasi, baik dalam hal akademis maupun pengalaman kerja. “Saya juga ingin sekali bisa punya banyak pengalaman kerja sebelum bisa tamat kuliah,” tambahnya.
*) Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas