Padang, gentasandalas.com- Berada di daerah khatulistiwa dan memiliki aktivitas alam yang aktif membuat Indonesia menjadi negara yang rawan akan bencana alam. Minimnya pengetahuan terhadap lingkungan menjadi faktor utama lemahnya penanganan bencana. Guru besar Geoteknik Universitas Andalas (Unand), Abdul Hakam mengatakan mahasiswa memiliki peran dalam menjembatani pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai manajemen kebencanaan untuk mengurangi dampak dari bencana alam.
“Mahasiswa bisa memberikan jarak atau kerentanan sosial, bencana dan ekonomi bagi masyarakat,” kata Abdul.
Direktur Eksekutif Komunitas Siaga Tsunami Tommy Susanto menjelaskan bahwa faktanya bencana sangat dipengaruhi oleh perilaku manusia. Rata-rata setiap hari di Indonesia terjadi enam kejadian bencana. Tiap-tiap bencana berdampak pada 1.400 orang dan kerugian sebesar Rp12,5 miliar.
“Caranya meningkatkan pengetahuan tentang kebencanaan, dengan menyusun rencana evakuasi keluarga, bentuk tim tanggap darurat, siapkan sarana dan prasarana kedaruratan serta lakukan latihan/simulasi secara berkala,” jelas Tommy.
Abdu dan Tommy hadir sebagai pembicara dalam sosialisasi dan edukasi kesiapsiagaan bencana yang bertajuk “Siap Untuk Selamat” yang dilaksanakan melalui Zoom meeting pada Senin (26/4/2021). Sosialisasi ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dan masyarakat umum terhadap kepekaan sosial untuk menggagali dan memahami permalasalahan dan turut serta memberikan solusi yang berkaitan dengan bencana.
Reporter : Ade Selvia dan Ilham Fahiza Putra
Editor : Efi Fadhillah