Padang, gentaandalas.com- Intensitas penggunaan internet di era digital semakin meningkat terutama pada generasi milenial. Setidaknya delapan jam dalam sehari mereka menghabiskan waktu di dunia maya. Fenomena ini dapat memicu terbukanya keran pesebaran berita bohong melalui media.
Memahami nlai-nilai bangsa sangat penting untuk menyaring berita bohong. Hal ini disampaikan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Dudung Abdurachman dalam acara Kuliah Umum Ketahanan Nasional di Convention Hall Universitas Andalas, Rabu (9/3/2022).
Dudung menjelaskan adanya berita bohong ini digunakan oleh kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan tertentu untuk memengaruhi opini masyarakat.
“Banyak kelompok yang berbeda kepentingan politik menginginkan perpecahan sehingga harus mewaspadai setiap informasi dari media yang mencoba mengganggu ketahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” jelas Dudung.
Lebih lanjut Dudung mengatakan Indonesia memiliki nilai-nilai bangsa untuk persatuan saat ada ancaman ketahanan nasional. Diantaranya mendahulukan kepentingan umum, gotong royong, menghormati perbedaan, pantang menyerah dan nasionalisme.
“Nilai-nilai bangsa ini seharusnya dapat digunakan ketika ada ancaman internal maupun eksternal,” kata Dudung.
Ketua umum Unit Kegiatan Olahraga, Ibnu Hadi Asshidiqi mengatakan era digitalisasi terlebih saat pandemi sangat memengaruhi wawasan kebangsaan generasi muda karena adanya pengaruh internet.
“Nilai-nilai kebangsaan saat ini agak memudar, terutama pada generasi muda dikarenakan pengaruh internet atau semacamnya, dengan adanya kuliah umum ini mudah-mudahan nilai-nilai bangsa ditanamkan kembali,” ungkap Hadi saat diwawancarai Genta Andalas, Rabu (9/3/2022).
Reporter: Dian Mardhiyyah dan Nando Ferdiansyah
Editor: Efi Fadhillah