Pasang Iklan Disini

Mengenal Mitos Ikan Larangan di Wisata Alam Ikan Banyak, Gunuang Omeh kabupaten Lima Puluh Kota


Pengunjung ramai melihat dan memberi makan ikan larangan di kawasan konservasi wisata alam Ikan Banyak pada Kamis (5/5/2022).

Oleh : Souty Syahrani*

Berkunjung ke berbagai objek wisata alam akan terasa kurang lengkap jika belum mengenal sejarah hingga mitos yang mengakar di daerah yang akan dikunjungi.

Salah satu objek wisata alam populer dan selalu ramai dikunjungi terutama oleh wisatawan atau perantau dari luar daerah Sematera Barat (Sumbar) ialah Wisata alam Ikan Banyak.

Objek wisata alam yang juga merupakan kawasan konservasi perairan adat ini terletak di Jorong Ikan Banyak, Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kota Payakumbuh.

Ketika mengunjungi Wisata alam Ikan Banyak. Hanya dengan merogoh kocek senilai Rp. 2.000 per orangnya  pengunjung akan disuguhkan dengan nuansa alam yang asri dan aliran sungai yang tenang yang didalamnya dipenuhi oleh ribuan ikan larangan.

Sesuai dengan namanya, ikan larangan merupakan ikan yang dilarang untuk ditangkap,dipancing atau dimakan. Ini merupakan mitos masyarakat Minangkabau yang masih eksis hingga kini.

Banyak dari masyarakat Minangkabau percaya jika seseorang menangkap atau bahkan memakan ikan larangan maka terkena berbagai macam kutukan diantaranya mengalami sakit perut hingga kematian.

Sebagai salah satu kawasan konservasi sungai tempat hidupnya ratusan bahkan ribuan ikan Larangan. Untuk menandakan area ikan Larangan, maka dibangun pembatas di perairan sungai sebagai penanda bagi pengunjung bahwa kawasan tersebut adalah kawasan terlarang.

Maka tak heran, ikan Larangan dapat berkembang hingga lebih dari satu meter dan populasinya tetap terjaga hingga kini.

Meski demikian, tidak usah takut untuk menyentuh ikan Larangan karena ikan Larangan termasuk ikan jinak. Untuk memberi makan ikan Larangan, kita dapat memberi pelet yang dijual di tempat wisata Ikan Banyak dengan harga terjangkau.

Selain itu, Wisata Alam Ikan Banyak juga difasilitasi  dengan berbagai sarana pendukung seperti mushola, toilet, pondok untuk bersantai, dan juga warung yang menjual berbagai makanan dan minuman.

Menariknya, kawasan wisata alam ikan Larangan ini dikelola oleh para pemuda-pemudi daerah setempat.

” Wisata Alam Ikan Larangan ini dikelola langsung oleh para pemuda-pemudi Jorong Ikan Banyak, dan selalu beregenerasi tiap tahunnya dan mereka lah yang bertanggung jawab alam menjaga dan memperbaiki jikalau adanya fasilitas yang rusak,” ungkap Tania selaku salah satu pengelola tempat wisata alam Ikan Larangan saat diwawancarai Genta Andalas, Kamis (5/5/2022).

Lebih lanjut Tania mengungkapkan bahwa akan ada pembangunan atau perbaikan fasilitas tempat wisata ikan Larangan dalam waktu dekat. Hal ini ditujukan untuk menarik pengunjung, serta agar pengunjung dapat lebih nyaman berwisata di tempat Wisata Alam Ikan Banyak.

“Dalam waktu dekat atau secepatnya, akan ada penambahan tempat sampah, perbaikan mushola, toilet, serta tempat pemandian, karena fasilitas-fasilitas tersebut telah dibangun, namun masih kurang memadai, sehingga perlu perbaikan dan pembangunan lanjutan,” jelas Tania.

Yeni, salah satu wisatawan lokal mengaku tidak pernah bosan mengunjungi tempat wisata ikan Larangan. Selain karena ingin menikmati suasana alam yang masih asri, Wisata ini juga dijadikan sebagai.tempat edukasi anak mengenai mitos ikan larangan di ranah Minang.

“Sudah sering ke wisata Ikan Banyak, karena anak-anak juga tertarik ingin melihat dan memberi makan ikan Larangan, sekaligus dapat mengedukasi mereka juga mengenai mitos ikan Larangan di daerah Minangkabau,” jelas Yeni saat diwawancarai Genta Andalas, kamis (5/5/2022).

 

*Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *