Padang, gentaandalas.com- Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Andalas (Unand), berencana membuka tiga prodi baru, diantaranya ialah Prodi S1 Ekonomi Islam, S1 Entrepreneurship, dan S3 Akuntansi. Wakil Dekan I FEB, Endrizal Ridwan mengungkapkan bahwa ketiga prodi tersebut ditargetkan akan menerima mahasiswa baru tahun ajaran 2023/2024 nanti.
“Ketiga prodi ini ditargetkan selesai di tahun depan dan sudah dapat menerima mahasiswa baru,” ujar Endrizal saat diwawancarai Genta Andalas pada Kamis (29/9/2022).
Persiapan pembukaan ketiga prodi tersebut hingga saat ini sudah mencapai 75 persen, tinggal menunggu rapat senat fakultas dan diajukan kepada rektor untuk dimintai persetujuaan.
Terkait pembukaan prodi baru ini, Endrizal juga menambahkan bahwa, untuk penerimaan mahasiswa akan dibuka melalui jalur penerimaan seperti biasanya. Adapun daya tampung untuk prodi S1 yaitu sebanyak 30 orang, sedangkan S3 akan menerima 15 orang mahasiswa. Pembangunan department secara fisik untuk prodi baru FEB saat ini tidak akan dilakukan, karena prodi-prodi baru tersebut akan dinaungi oleh dapartemen yang sudah ada.
Lebih lanjut Endrizal menerangkan bahwa urgensi pendiriaan tiga prodi tersebut, karena melihat minat yang cukup tinggi terhadap program studi ini dan sumber daya yang memadai. “Karena adanya minat pada pasar terhadap program studi ini dan adanya sumber daya yang memadai. Sehingga, pembukaan program studi ini akan bersifat sustainable,” jelas Endrizal.
Salah seorang mahasiswi Manajemen Unand, Adinda Hermawaty menyampaikan apresiasinya dalam pembukaan prodi baru di FEB Unand, terutama pembukaan prodi Ekonomi Islam.
“Prodi baru yang dibuka oleh FEB biasanya hanya ditemukan di Institut atau Universitas Islam berbasis ekonomi islam, tentu saja ini membuka warna baru dalam dunia pendidikan di FEB. Semoga dengan dibukanya Prodi baru dapat menambah eksistensi FEB di dunia pendidikan dan menaikkan akreditasi FEB,” ujar Adinda pada saat diwawancarai Genta Andalas pada Kamis (29/9/2022) .
Endrizal berharap pembukaan prodi baru ini dapat disambut baik oleh masyarakat, karena memberi output yang spesifik, misalnya pada prodi Ekonomi Islam. “ Harapannya program studi baru ini akan memiliki standar dan output yang spesifik seperti Ekonomi Islam yang akan spesifik belajar tentang ekonomi Minangkabau yang bersandikan islam,” tutup Endrizal.
Reporter : Fatiza Khaira dan Souty Syahrani
Editor : Tiara Juwita