Pasang Iklan Disini

Mahasiswi Unand Menjadi Korban Perekaman di Toilet Masjid Nurul Ilmi


Seorang mahasiswi Unand memasuki toilet wanita tempat terjadinya kasus perekaman di Masjid Nurul Ilmi. (Genta Andalas/Bilqis Zehira Ramadhanti Ishak)

Padang, gentaandalas.com- Kampus Universitas Andalas (Unand) dihebohkan oleh informasi yang beredar mengenai oknum yang merekam korban di toilet wanita Masjid Nurul Ilmi Unand pada Jumat (14/10/2022). Beragam tanggapan diberikan oleh mahasiswa Unand dalam menanggapi informasi tersebut. Kasus ini dikonfirmasi kebenarannya langsung oleh penjaga Masjid Nurul Ilmi, Andre Gunawan setelah ia menerima laporan langsung dari korban.

“Sebelum berita ini viral, saya sudah mendapatkan laporan langsung dari korban yang merupakan salah seorang mahasiswi Unand mengenai oknum yang merekamnya ketika ia di toilet,” jelas Andre saat diwawancarai Genta Andalas, Senin (17/10/2022).

Andre juga menambahkan mereka langsung berupaya mencari pelaku melalui CCTV, tetapi tidak berhasil karena jemaah Masjid yang banyak saat itu. Dalam menangani kasus ini, pihak penanggung jawab Masjid berencana untuk melakukan renovasi toilet pria dan wanita dalam waktu dekat. Renovasi tersebut berupa penambahan dinding pembatas di antara kedua toilet wanita dan pria agar lebih tinggi dengan tujuan perekaman di toilet tidak terjadi kembali.

“Rencananya dalam waktu dekat akan ada renovasi toilet untuk mencegah hal seperti ini terjadi lagi. Pembatas toilet akan ditambah lebih tinggi sehingga tidak ada celah antara toilet pria dan wanita. Untuk meningkatkan pengamanan, para pengurus masjid juga akan bekerja sama dengan satpam Unand,” tambah Andre.

Menanggapi kasus tersebut, salah seorang mahasiswa dari Departemen Ilmu Hukum, Adam Alfarid mengungkapkan bahwa kasus ini seharusnya ditelusuri lebih lanjut lagi agar tidak ada kesalahpahaman antara berbagai pihak.

“Kalau hanya sekadar laporan saja, lebih baik ada tindak lanjut untuk mendapatkan bukti yang cukup agar kasus ini dapat diproses dan tidak ada pihak yang dirugikan. Misalnya seperti kami para laki-laki yang berniat untuk beribadah di sini mungkin mendapat spekulasi yang tidak baik karena adanya kasus ini. Saya sangat mengharapkan adanya tindakan lebih lanjut dari kampus untuk memperjelas kasus yang terjadi,” tutur Adam saat diwawancarai Genta Andalas pada Senin (17/10/2022).

Selain itu, seorang mahasiswa Departemen Sosiologi, Tamara Adelia berharap pihak kampus menelusuri pelaku untuk memberi efek jera dan tidak mengulangi tindakan yang sama walaupun di tempat yang berbeda. Tamara juga memberikan tanggapan dan solusi alternatif untuk mencegah terulangnya kasus yang sama.

“Ada baiknya dilakukan penambahan dinding pembatas yang lebih tinggi menggunakan beton serta tidak menggunakan bahan yang bersifat rawan hancur seperti tripleks,” ungkap Tamara.

Reporter: Haura Hamidah dan Suci Haryani

Editor: Bilqis Zehira Ramadhanti Ishak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *