Padang, gentaandalas.com- Kamar menjadi tempat beristirahat bagi semua orang, tak terkecuali bagi mahasiswa yang tinggal di indekos. Setelah selesai perkuliahan, mahasiswa akan beristirahat di indekosnya. Akan tetapi, dengan segala kesibukan yang seringkali mahasiswa miliki membuat tidak semua mahasiswa menjaga kebersihan kamarnya. Tidak jarang hewan seperti nyamuk, tikus, dan kecoa ditemukan di dalam kamar indekos mahasiswa yang tidak terawat. Hewan-hewan tersebut tentu saja menjadi hama bagi penghuni kamar. Lantas, apa saja dampak yang ditimbulkan dari keberadaan hewan-hewan tersebut? Apakah akan berdampak terhadap kesehatan? (Asa Alvino Wendra)
Narasumber: Aulia Rahman, SKM., MKM. *)
Terlepas dari ada atau tidaknya terhadap dampak kesehatan tubuh, keberadaan hewan di dalam kamar sudah merupakan suatu kesalahan. Hewan sudah seharusnya berada di alam. Contohnya seperti hewan nyamuk dan kecoa, kedua hewan tersebut tidak seharusnya berada di kamar. Adanya hewan di dalam kamar akan menjadi gangguan bagi manusia, apalagi jika hewan tersebut adalah hewan yang menjadi vektor penyakit. Hewan vektor penyakit bisa menularkan penyakit pada manusia, baik secara langsung melalui gigitan maupun menjadi perantara penyakit. Salah satunya yaitu nyamuk Aedes aegypti yang bisa menyebabkan penyakit demam berdarah. Ada juga nyamuk anopheles yang bisa menyebabkan penyakit malaria. Hewan yang menjadi vektor penyakit tersebut tentu saja menyebabkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan tubuh manusia. Dampak paling fatalnya, bisa menyebabkan kematian jika imunitas sedang rendah. Selain itu, kehadiran hewan di dalam kamar juga dapat mengganggu kenyaman orang yang tinggal di dalamnya. Kehadiran hewan di dalam kamar kos akan menyebabkan bau tidak sedap. Hewan tersebut bisa mati dan menjadi bangkai di dalam kamar dan juga akan membuang kotoran sembarangan.
Bagaimana cara mencegah agar hewan vektor penyakit tidak masuk ke dalam kamar? Apa yang harus dilakukan agar tercegah dari hewan vektor penyakit?
Setiap hewan vektor penyakit, memiliki cara penanganan yang berbeda, tetapi secara umum cara penanganannya tidak berbeda jauh. Cara mencegahnya yaitu dengan menjaga kebersihan. Membersihkan kamar seharusnya tidak dengan menyapu saja, tetapi juga membersihkan semua sisi kamar. Sela-sela yang terdapat di dalam kamar harus dibersihkan secara rutin. Selanjutnya, yaitu segera membersihkan sisa makanan saat setelah makan dan saat ada remah-remah makanan yang jatuh. Remah-remah makanan itu nantinya akan mengundang serangga dan tikus. Selain itu, sampah yang menumpuk harus segera dibuang, menumpuk sampah karena juga dapat mengundang tikus dan lalat.
Tidak hanya yang berkaitan dengan kebersihan kos, kebiasaan mahasiswa yang kerap menggantung baju disarankan agar tidak menggantung baju lagi jika tidak terpakai. Baju yang tergantung akan menjadi tempat persembunyian nyamuk karena nyamuk menyukai bau badan manusia. Setelah memakai baju, sebaiknya langsung dimasukkan ke dalam lemari. Gaya hidup Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus diterapkan. Hal ini karena dengan diterapkannya PHBS, maka akan membuat badan bersih dan bisa tercegah dari vektor penyakit. Mandi harus dua kali sehari dan juga menerapkan cuci tangan pakai sabun. Kesimpulannya yaitu gaya hidup PHBS dan terjaganya kebersihan akan mencegah datangnya hewan vektor penyakit.
*Narasumber merupakan Dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas
Editor: Bilqis Zehira Ramadhanti Ishak