oleh: Silvi Yolanda*
Keikutsertaan perempuan dalam mencari nafkah untuk keluarga telah mengalami perubahan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Dulu, peran perempuan dalam masyarakat sering kali terbatas pada rumah tangga dan merawat anak-anak, namun sekarang semakin banyak perempuan yang terlibat dalam kegiatan ekonomi sebagai pencari nafkah utama atau kontributor penting dalam penghasilan keluarga. Perempuan yang mencari nafkah untuk keluarga menghadapi dinamika yang kompleks dalam kehidupan sehari-harinya. Mereka sering kali harus menavigasi antara tuntutan pekerjaan dan tanggung jawab rumah tangga dengan penuh keterbatasan waktu dan sumber daya. Meskipun demikian, keikutsertaan perempuan dalam kegiatan ekonomi tidak hanya memberikan kontribusi finansial yang penting bagi keluarga, tetapi juga membawa dampak positif dalam hal pemberdayaan individu dan perkembangan sosial.
Dilansir dari Media Indonesia, banyak faktor yang mendorong transformasi dari peran perempuan yaitu faktor ekonomi memainkan peran besar dalam perubahan ini. Dengan meningkatnya biaya hidup dan tuntutan ekonomi yang semakin kompleks, keluarga sering kali memerlukan lebih dari satu sumber pendapatan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Oleh karena itu, banyak perempuan merasa perlu untuk ikut serta dalam mencari nafkah untuk membantu menyokong keluarga secara finansial.
Selain itu, perkembangan sosial dan budaya juga turut berkontribusi dalam meningkatnya keikutsertaan perempuan dalam mencari nafkah. Perubahan pandangan masyarakat terhadap peran gender telah membuka pintu bagi perempuan untuk mengejar karier dan mencapai ambisi profesional mereka. Hal ini didukung oleh peningkatan akses perempuan terhadap pendidikan dan pelatihan, yang memungkinkan mereka untuk memasuki berbagai bidang pekerjaan dan meningkatkan kemampuan mereka dalam pasar tenaga kerja.
Transformasi peran perempuan ini juga didorong oleh kemajuan teknologi dan globalisasi di mana internet dan media sosial telah memberikan platform bagi perempuan untuk bersuara. Dilansir dari Medcom.id perkembangan teknologi juga memainkan peran penting dalam memfasilitasi keikutsertaan perempuan dalam mencari nafkah. Teknologi informasi dan komunikasi telah membuka peluang baru untuk bekerja dari jarak jauh atau memulai bisnis secara online yang memungkinkan perempuan untuk mengelola waktu mereka dengan lebih fleksibel, terutama bagi mereka yang juga memiliki tanggung jawab dalam merawat anak-anak.
Selain itu, transformasi peran perempuan ini juga terlihat jelas dalam dunia pendidikan dan pekerjaan. Dulu pendidikan tinggi sering kali dianggap tidak penting bagi perempuan. Namun saat ini perempuan tidak hanya memiliki akses yang sama ke pendidikan, tetapi juga sering kali melampaui laki-laki dalam prestasi akademik. Menurut laporan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), perempuan yang mengenyam pendidikan tinggi kini cenderung lebih banyak dibanding laki-laki, di mana laporan tersebut menunjukkan, pada Maret 2024 proporsi penduduk perempuan yang masih mengenyam pendidikan tinggi mencapai 7,53%, sedangkan laki-laki hanya 6,25%. Hal ini berdampak langsung pada dunia kerja, di mana perempuan semakin banyak menempati posisi-posisi penting dan strategis.
Namun demikian, tantangan yang masih dihadapi oleh perempuan dalam mencari nafkah untuk keluarga tidak boleh diabaikan, seperti diskriminasi gender masih banyak terjadi di berbagai tingkat, baik dalam hal pengaksesan kesempatan kerja maupun dalam hal pembayaran yang setara. Kesenjangan upah antara laki-laki dan perempuan masih menjadi masalah yang serius di banyak negara, meskipun ada kemajuan dalam beberapa bidang. Selain itu, perempuan sering kali menghadapi tekanan ganda antara tuntutan pekerjaan dan tanggung jawab rumah tangga.
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Langkah-langkah konkret seperti kebijakan yang mendukung keseimbangan kerja-hidup, peluang pendidikan dan pelatihan yang setara, serta promosi kesetaraan gender di tempat kerja dapat membantu menciptakan lingkungan yang adil bagi perempuan. Hal ini tidak hanya akan membantu perempuan dalam mencari nafkah untuk keluarga mereka, tetapi juga akan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, perempuan yang mencari nafkah untuk keluarga memainkan peran yang vital dalam dinamika ekonomi dan sosial. Meskipun menghadapi tantangan yang nyata, mereka mampu mengatasi hambatan dan memberikan kontribusi yang berarti bagi kesejahteraan keluarganya. Dalam konteks yang mendukung dan inklusif, keikutsertaan perempuan dalam mencari nafkah memiliki potensi untuk membawa perubahan positif yang signifikan dalam memperjuangkan kesetaraan gender.
*Penulis merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Andalas