Pasang Iklan Disini

Gelar Aksi Damai, BEM KM UNAND Desak Kampus Tegas Menolak Gerakan LGBT


Aksi unjuk rasa BEM KM UNAND tolak LGBT di kampus, yang di selenggarakan di depan FIB UNAND, pada Senin (18/11/2024) (Genta Andalas/ Alya Antasya)

Padang, gentaandalas.com – Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Andalas (UNAND) menggelar aksi damai menolak keberadaan gerakan LGBT di kampus. Aksi ini melibatkan mahasiswa dari berbagai fakultas dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), yang berlangsung di depan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNAND pada Senin (18/11/2024).

Aksi dibuka dengan orasi oleh Koordinator Lapangan, Arini, menegaskan bahwa aksi ini bukan bentuk kebencian, melainkan kepekaan untuk menjaga norma dan nilai sesuai budaya dan ajaran agama. “Kegiatan hari ini menjadi sebuah kepekaan dan kepedulian untuk kita semua untuk memutus mata rantai LGBT, dan kita bersikap tegas serta menolak adanya kegiatan LGBT di dalam kampus. Kita tidak membenci orangnya tetapi kita membeci sikap mereka yang tidak mau berubah kejalan yang benar sesuai fitrah jati dirinya,” tegas Arini Senin (18/11/2024).

BEM KM UNAND juga melaksanakan diskusi publik dan survei yang diikuti hampir 300 mahasiswa. “Hasil survei menunjukkan banyak mahasiswa Unand mengetahui adanya teman-teman terjerat LGBT,” tambah Arini Senin (18/11/2024). Ia juga menyebut bahwa diskusi dengan dosen mengungkap banyak pelaku LGBT terindikasi penyakit seperti HIV dan AIDS, menjadi keprihatinan saat ini.

Tindakan yang dilakukan oleh BEM KM UNAND ini juga merupakan kritik tajam terhadap rektor baru UNAND yang saat ini menjabat. Hal ini disebabkan oleh pernyataan beliau saat mencalonkan diri, di mana ia menyatakan akan memberikan perhatian lebih pada isu LGBT.

“UNAND pada hari ini belum ada sikap tegas terkait dengan LGBT, apakah menolak atau tidak. Jika dilihat dari itegritas rektor ketika masih mencalonkan diri bahwasannya akan memfokuskan kasus LGBT ini, tetapi hari ini sudah satu tahun rektor menjabat dan tidak ada sikap tegas hingga saat ini, aksi ini menjadi kritikkan garis keras untuk Unand, bahwasannya Unand harus bersih dari LGBT dan akan kita kawal terus,” ujar Arini saat di wawancarai pada Senin (18/11/2024).

Salah seorang massa aksi, Kholik menyampaikan kekhawatirannya terkait kasus LGBT dengan tekanan dampaknya tidak hanya terhadap individu, tetapi juga pada mahasiswa baru yang dapat mempengaruhi. “Yang kita takutkan dari kasus LGBT ini bukan hanya diri kita sendiri, tapi juga mahasiswa baru yang mungkin terindikasi hal tersebut. Sebab, perilaku seperti ini tidak sesuai dengan fitrah manusia,” ungkapnya pada Senin (18/11/2024).

Reporter: Alya Antasya dan Vika Yuliandari

Editor: Fadhilatul Husni

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *